Pembicara: Septian Bayu Anggara, S.
T.
Materi dengan tema ‘Pergerakan Mahasiswa’ ini dimulai sekitar jam 8.
Banyak hal-hal yang disinggung oleh mas Bayu pada Sekolah Kaderisasi L-Red hari
pertama. Beliau memberitahukan kepada kami untuk mengubah orientasi alasan
masuk BEM. Mengubah pandangan tentang BEM itu sendiri. Kita harus berpikir
untuk memberikan apa yang kita punya; tenaga, waktu atau bahkan uang untuk BEM.
Hilangkan anggapan bahwa di BEM kita akan menerima uang atau segalanya yang
menurut kita akan kita dapatkan. Mungkin kita memang akan mendapatkan teman
baru, pengalaman baru, tapi yang terpenting adalah kewajiban yang akan kita
lakukan untuk berkontribusi kepada orang lain yang ada disekitar kita. Dengan masuk
BEM, kewajiban akan lebih banyak didapat dibanding hak itu sendiri. Kita
sebagai mahasiswa yang hanya 2% dari jumlah total penduduk Indonesia harus
bertanggung jawab dan lebih peka atas 98% yang lain. Lakukanlah hal-hal yang
bermanfaat untuk mengabdi kepada masyarakat. Tugas mahasiswa memang untuk
belajar, tapi tidak hanya sekedar hard skill saja yang harus diraih, karena
soft skill lebih diperlukan di lingkungan masyarakat. Lakukan peran yang besar
karena kita adalah mahasiwa!
Pengertian dari pergerakan adalah movement. Movement yaitu memperjuangkan
ideologi dan yang lainnya atau berpindah dari hal yang baik menjadi hal yang
lebih baik. Contoh pergerakan yang telah dilakukan di UGM/masyarakat: menolak
UKT, menanam seribu pohon, dan Earth Hour. Pergerakan tersebut akan diakhiri
oleh opsi terakhir, yakni aksi. Aksi adalah langkah terakhir bila semua hal
yang telah dilakukan tidak dihiraukan. Kejadian besar di dunia terjadi karena
adanya aksi yang dilakukan untuk menuntut keadilan.
Hikmah yang saya dapatkan setelah mendapat materi ini adalah saya
meluruskan kembali pandangan dan alasan saya ikut BEM. Bukan apa yang akan kita
dapatkan setelah menjadi pengurus BEM, tetapi apa yang akan kita
berikan/kontribusikan dengan menjadi pengurus BEM. Lebih kritis dan peka dalam
melihat, menyikapi dan menemukan solusi dari masalah-masalah yang ada disekitar
kita.
Pembicara: Moh
Faza Rosyada (Ketua BEM)
Beliau memberikan materi tentang BEM secara lebih mendalam. BEM KM Fakultas
Teknik atau biasa disingkat BEM KMFT berdiri pada tanggal 3 Desember 1999. Berdiri
setelah adanya reformasi pada tahun 1998. Rentang waktu 1998-2000 menjadi tahun
dimana lembaga-lembaga pergerakan didirikan. Fungsi dari BEM ada 4, yaitu
sebagai wadah aspirasi, fungsi advokasi (wadah pengaduan), katalisator
(pengubah/mempercepat) dan inisiator . BEM merupakan pelaksana atas aspirasi
yang telah diberikan oleh MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa).
BEM KMFT mempunyai 7 departemen dan 2 biro pada tahun ini. 7
departemen tersebut terdiri dari departemen SOSMAS, HUMAS, KASTRAT, ADVOKASI,
OASE, MIT dan TD. 2 biro yang lain terdiri dari biro Kerumahtanggaan dan biro
PSDM. Perbedaan antara biro dan departemen adalah bahwa biro mempunyai hak
interferensi terhadap departemen yang lain, sedangkan departemen tidak
mempunyai hak seperti itu.
Pengurus BEM harus punya karakter, idealisme dan semangat untuk
berkontribusi. Niat juga harus
diluruskan agar apa yang telah dilakukan tidaklah sia-sia. Yakinlah bahwa
perbuatan baik, perbuatan apapun akan dibalas oleh Allah SWT. Buatlah Indonesia
menjadi lebih baik dengan semua yang telah dilakukan.
Hikmah yang saya dapat adalah saya mendapat pengetahuan lebih
tentang BEM dan hal-hal yang harus dipunyai dengan menjadi pengurus BEM.